Miskin Bermartabat, Kaya Bermanfaat..
Miskin Bermartabat, Kaya Bermanfaat. FOTO: Google |
#kabarngawi #gepeng
Grup-grup di media sosial facebook seputar Ngawi belum lama ini dihebohkan dengan postingan foto seorang Pengemis yang menukarkan receh sejumlah Rp 125 ribu di sebuah minimarket. Uang tersebut merupakan hasil seharian dari mengemis di jalanan sekitar Ngawi Kota. Beberapa wargo facebook menanggapi postingan tersebut, ada yang menyarankan tidak memberi tapi ada juga yang membiarkannya..
apa komentar anda?
===
Dilansir dari Sahih hadits Nabi SAW, disitu disebutkan: " Siapa saja yang mampu, tapi meminta-minta, maka sama saja baginya memasukan Bara Api kemulutnya.."
Lengkapnya:
"Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api". Shahîh. HR Ahmad (IV/165), Ibnu Khuzaimah (no. 2446), dan ath-Thabrâni dalam al-Mu’jamul-Kabîr (IV/15, no. 3506-3508).
Pendapatan Pengemis ini jangan dikira sedikit lo cak. Ada diantaranya yang punya mobil. Yang di Jombang biyen kae malah punya lebih dari 1 rumah, punya motor, punya istri lebih dari satu.
Jadi memang perlu kesadaran. Kalo di Jakarta ada Perda-nya memberi ke pengemis bakal di denda. Itupun hanya sekedar gertakan, spanduk pelengkap jalan raya..
Meski tiap bulan dirazia ya tetep aja muncul kembali. Contoh, lihat saja di JPO depan ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat. Tiap hari pasti ada yang tiduran bawa bekas aqua gelas.
Kalo di Ngawi, Perda-nya melempem. Yo embuh, apa sebabnya..
Seorang pengemis di Ngawi menukarkan uang receh sejumlah 125 ribu hasil mengemis seharian. FOTO: Santo Disini/2016 |
===
Kalo ada yang bertanya:
" Apa salahnya memberi?"
>> Tidak ada yang salah pak. Perkara mereka kaya tapi meminta-minta itu dosa mereka.
Tapi kalo kita tahu mereka ini sebenarnya orang kaya. Lebih baik jangan dikasih. Sebab akan membuat mereka terus MALAS, dan juga menumbuhkan sifat ke-KERE-an.
Sifat KERE ini sama seperti KORUPTOR. Mereka Kaya tapi mengaku Miskin dan akhirnya meminta-minta. Kalo koruptor, mereka kaya, tapi selalu merasa kurang akhirnya Korupsi.
Jadi dari Pengemis inilah juga muncul bibit KORUPTOR. Ini yang sebenarnya kita tidak tahu.
===
Solusinya, akan lebih baik kalo mereka ini digaruk SATPOL PP. Masukan ke DINSOS, Didata, kalo memang aslinya KAYA. Hubungi saja keluarganya biar diambil.
Kalo memang tidak punya keluarga atau miskin atau fakir, ini sudah TUGAS NEGARA untuk memberdayakan mereka. Sebagaimana tercantum dalam Undang undang.
Lihat UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1 yang berbunyi Fakir Miskin dan anak - anak yang terlantar dipelihara oleh negara. UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1 tersebut mempunyai makna bahwa gepeng dan anak - anak jalanan dipelihara atau diberdayakan oleh negara yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Maka, gepeng, anak jalanan, orang fakir yang miskin dan tidak mampu bekerja ini jadi tanggungan negara.
Caranya? Banyak..
Kalo yang fakir, sudah tua gak mampu bekerja gak punya keluarga sakit-sakitan bisa diurusi Dinsos,
Kalo yang Pengemis yang tidak punya keluarga dan masih kuat bekerja bahkan masih muda, mereka bisa diberdayakan jadi aset Pemkab. Misal dimasukan jadi petugas kebersihan, bisa juga ke dinas pertamanan, dan sejenisnya.
Jadi, tidak ada alasan pembenaran, MENGEMIS sebagai PEKERJAAN TETAP.
===
Tapi faktanya, banyak yeng memilih Mengemis daripada menjadi aset Pemkab. Sebab Gajinya masih lebih kecil daripada pendapatan dari Mengemis...
Lagi-lagi, mental Kere-nya gak mau minggat..
Baca juga:
> Haruskah sarjana Menganggur?
> [VIDEO] Seminar Wirausaha bareng Saptuari Sugiharto
===
Islam mengajarkan kita umatnya untuk lebih baik menjadi Kaya. Memang di Syurga nanti mayoritas di isi oleh orang Miskin. Namun banyak juga dari golongan mampu dan orang kaya.
Nabi SAW pun juga mengajarkan kita untuk Kaya, minimal mentalnya Kaya walaupun keadaan miskin ekonomi. Sering kan sampean baca hadits yang bunyinya: " Tangan diatas lebih Baik daripada tangan dibawah.."
Maka bagi anda kita yang masih miskin jangan berputus asa, hakekatnya Kaya itu didalam Hati. Walaupun fisiknya sogih tapi Koruptor kae, hatinya Miskin bin kere.
Dan bagi anda kita yang sudah Kaya, jangan sombong seperti Qarun, yang akhirnya dipendam bersama hartanya. Bagi anda yang kaya tentu banyak jalan untuk ke Syurga, sedekah infaq, zakatnya jangan sampai lupa. Bantu sana bantu sini punya banyak harta jangan asal dimakan sendiri. Apalagi Zakat wajib yang cuma 2,5% Jangan sampai tidak dibayar!
Mengenai Zakat silahkan baca disini: Kenapa harus membayar Zakat?
Infaq sodakoh, kita lihat setiap detik bertebaran di media sosial gambaran keadaan saudara kita diluar sana. Yang belum seberuntung nasib kita saat ini. Mereka yang lapar, yang terlilit hutang, yang masih sakit berobat tapi tidak punya cukup uang, yang mereka punya tunggakan biaya sekolah anaknya, yang mereka kepingin bebas dari kemiskinan dan butuh modal usaha. Ada banyak diluar sana yang menanti infaq dan uluran tangan panjenengan semua. Seperti syairnya KH. Ma'ruf Islamuddin berikut:
Menowo sogih duwit ojo banjur do Pelit
Tulungono sedulur sing uripe Kejepit..
===
>>Mas kalo mau infaq kemana?
Monggo banyak jalan untuk sedekah kotak amal di masjid selalu menanti sampean. Atau sampaikan langsung ke orang yang menurut sampean membutuhkan. Atau bisa lewat BAZNAS(Badan Amal Zakat Nasional) kalo jumlahnya besar. Bisa juga melalui Yayasan penyalur Zakat lainnya. Intinya, infaq diperbanyak, tetap Zakat hukumnya Wajib.
===
Negara ini terlalu Kaya sehingga rakyatnya banyak yang Miskin. Asal negara ini mau memakai Hukum Islam, jika setiap yang Muslim mengeluarkan zakatnya, infaqnya, tidak mustahil kemiskinan itu Mudah dikurangi.,
Jangan malah yang kaya menumpuk harta semakin tambah kaya plus sombong. Jangan malah yang miskin semakin melarat terjepit keadaan...
Begitulah ajaran Islam, yang Miskin jadilah tetap Bermartabat tidak perlu meminta-minta, yang Kaya harus bisa Bermanfaat untuk kepentingan Umat..
Subhanallah.. ^_^
_____
#ADV
Monggo yang pengen buka Usaha Bisnis Pulsa, modal minimal hanya 50ribu. Pasti Untung!
Registrasi GRATIS Langsung Klik DISINI
Supported by CV HAND CELL