Namun di Al Qur'an sebagai Kitab Laa Raiba Fiih [Tidak ada keraguan padanya]. Silahkan baca QS AL A'RAF 172 disebutkan disitu bahwa Setiap Bayi lahir itu Fitrah, Suci. Atau sudah siap beragama Tauhid yaitu agama Islam, yang mempercayai bahwa Tuhan itu Esa, hanya satu, tidak 2 apalagi 3. Lengkapnya?
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya😎berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keEsaan Tuhan)”.
QS. Al A’raaf, 7 : 172
Maka tidak ada alasan kalau ketika besar kok jawabnya agama saya non Islam sejak Lahir. Salah besar! Bahkan terkesan pembohongan.
Juga tertulis di hadits berikut:
"Setiap bayi dilahirkan atas dasar fitrah, maka kedua orang tuanya-lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.."
HR Mutafaqun Alaih, Bukhari No. 1296
Lebih lanjut dijelaskan lagi. Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah maka ketika besar kok jadi Yahudi, Nasrani, Majusi atau agama lainnya itu yang salah orang tuanya. Salah orang tuanya tidak memberikan hak anak tersebut yang dasarnya sudah Islam.
Dan pun kalau orang-orang diluar Islam tidak percaya hal ini ya monggo. Itu lebih karena pengaruh pendeta-pendeta mereka terdahulu yang menyembunyikan kenabian Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dimana setiap Nabi sebelum Rasulullah SAW selalu dibekali keterangan akan munculnya Nabi terakhir yang namanya Muhammad atau dipanggil Ahmad. Maka kalau di kitab-kitab mereka tidak disebutkan jelaslah karena sudah dirubah. Diganti supaya ahli kitab itu tidak masuk Islam.
Tersebab kedengkian pada mereka sehingga tidak mengakui Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Para pendeta yang kemudian masuk Islam mereka mengatakan bahwa di alkitab [Injil, Taurat] sebenarnya disebutkan tentang Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sehingga mereka lantas masuk Islam secara penuh dan kemudian membongkar kepalsuan. Membongkar segala aksi yang dilakukan pendeta-pendeta terdahulu yang merubah dan menyembunyikan isi dari Al Kitab itu sendiri.
Dan ternyata sampai sekarang kegiatan kepalsuan itu terus berlanjut. Dimana setiap anak Nasrani, Yahudi sudah dibekali ilmu. Ditanamkan kepada mereka bahwa Muhammad itu pembuat Al Qur'an. Ditanamkan juga bahwa agama yang selamat itu hanya agama mereka [ini sudah tercantum di dalam Al Qur'an bahwa mereka mengatakan Surga hanya milik Yahudi dan Nasrani saja].
Lewat pembentukan misionaris, yang bertugas memurtadkan orang-orang Islam. Sehingga di hati anak-anak itu sudah tertanam: "saya harus bisa memurtadkan orang Islam". Sudah ditanamkan kebencian terhadap Islam.
Namun Cahaya Allah itu tak pernah padam hingga seorang misionaris pun. Yang dengan segala cara termasuk berpura-pura masuk Islam bisa mendapat hidayah untuk masuk Islam. Terutama setelah mereka membaca isi Al Qur'an. Hingga terjadi kebimbangan, sebenarnya agamaku yang salah atau Islam yang benar? Itu karena terbongkar sudah kepalsuan yang ada pada agama mereka.
Bahkan mereka pun sebenarnya kenal dengan Nabi Muhammad SAW seperti kenalnya seorang bapak dengan anaknya sendiri. Itu karena mereka percaya dengan kitabnya yang saat itu masih asli. Selanjutnya baca
QS AL BAQARAH 146.
Dan para pendeta yang telah masuk Islam mereka sangat Kuat Imannya, bahkan selalu berjuang demi Islam. Menyadarkan kawan-kawan mereka, menyadarkan umat-umat mereka terdahulu. Sehingga selalu ada semangat dihati dan selalu ada penyesalan atas apa yang mereka kerjakan terdahulu [baca: memurtadkan orang Islam].
===
Sekarang ini mulai rame lagi soal Pemilihan Pemimpin, banyak yang KTP nya Islam justru bilang begini:
"Lebih baik Pemimpin Kafir tapi Adil, daripada Islam tapi Koruptor.."
-Sungguh, orang-orang Kafir telah berhasil Meracuni Umat Islam. Aqidahnya berhasil dirusak. Yang bilang seperti itu malah ngakunya seorang Ustad. Ustad opo kui?
Orang orang Kafir itu sewaktu dilahirkan ke dunia dia sudah beragama Islam. Sejak lahirnya sudah Islam tapi kenapa dia memilih jadi Kafir? Ditaqdirkan Islam kok memilih Kafir, dimana Adilnya? Lawong dia sendiri tidak bisa adil dengan fitrahnya sendiri..
-Apa orang Kafir itu pasti adil? Tidak pernah menipu, tidak pernah korupsi, atau pernah korupsi tapi belum terbukti? Asal ada uang urusan kelar?
-Orang Kafir tidak memiliki aturan. Dia bebas mau korupsi mau menipu karena gak punya agama dan gak percaya adanya Tuhan. Sebab hanya Islam yang menjadi Agama Sah. Sesuai tertera di
QS. Ali Imron ayat 19
-Dimana adilnya ketika orang Islam justru memilih Pemimpin Kafir? Padahal jelas kita dilarang menjadikan orang Kafir sebagai Pemimpin.
Baca di
QS. 4. An-Nisaa' ayat 144 :
"Hai orang-orang yang beriman, Janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"
-Terakhir, apa setiap Orang Islam itu koruptor? Apa tidak ada lagi orang Islam yang Baik? Begitulah cara orang Kafir meracuni aqidah Kaum Muslimin. Sedikit-sedikit lama-lama ikutan jadi Kafir..
Wallahu a'lam bi ash shawab..😊