Situs Peninggalan Majapahit di desa Banyubiru
Situs Peninggalan Majapahit di dusun Kuncen, Banyubiru, Widodaren Ngawi. FOTO: Didik Kecotz/2016 |
Sejarah Ngawi tak bisa lepas dari sejarah Majapahit. Mulai situs Arca Banteng di Wonorejo Kedunggalar, lalu situs pertapaan di Tanjungsari, Jogorogo ternyata ada juga yang berada di Banyubiru, Widodaren.
Baca juga:
> Palereman Alas Srigati Ngawi
> Watu Jonggol Sine Ngawi
Awal September 2015 lalu, Subroto, warga setempat yang juga pencari batu, pertama kali menemukan arca kuno berbentuk patung panjangnya sekitar 50 cm saat menggali tanah di kedalaman 70 cm.
Arca kuno di Banyubiru. FOTO: Didik Kecotz/2016 |
Lokasinya berada di RT 08 RW 04 dusun Kuncen, desa Banyubiru, Widodaren, Ngawi. Atau tepatnya di lahan milik Perhutani, di petak 21 D, RPH Kenteng, BKPH Walikukun, KPH Ngawi.
Subroto kemudian melaporkan penemuan arca tersebut ke RT dan perangkat desa setempat diteruskan ke muspika. Setelah penemuan pertama, warga kembali menggali di lokasi yang sama dan ditemukan lagi beberapa batu kuno berbentuk mirip wajah reog.
Menurut Tim BPCB(Balai Pelestarian Cagar Budaya) Trowulan yang melakukan penelitian di lokasi, arca dan batu kuno tersebut merupakan situs pertapaan peninggalan Majapahit.
Untuk saat ini lokasi tersebut dipasang garis Polisi. Dan dari warga sendiri sudah mendirikan pos ronda untuk mencegah tindak pencurian oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Bagaimanapun juga situs cagar budaya wajib dijaga keberadaannya.
Monggo yang mau belajar sejarah bisa datang ke Banyubiru cak.. :)
===
Sekedar catatan, di kabupaten Ngawi ini sebetulnya banyak tempat sejarah yang belum terekspos secara luas. Yang itu semua bisa dijadikan lokasi wisata sebagai tambahan pemasukan untuk Pemkab dan warga setempat. Faktanya, Pemkab tak bisa berbuat banyak. Wisata seperti Arca Banteng, benteng Pendem, monumen Suryo, waduk Pondok, museum Trinil, teh Jamus, secara geografi memang berada di Ngawi. Namun kenyataannya, bukan dibawah wewenang Pemkab Ngawi. Sehingga keberadaannya tak banyak memberi manfaat, kondisinya pun tetap seperti itu sejak jaman dahulu kala.
Jika itu dibawah naungan Pemkab, dan menggandeng investor swasta. Kita yakin, wajah Ngawi dimata persaingan Pariwisata tidak akan kalah dengan daerah lain. Tidak lagi dipandang sebelah mata sebagai kabupaten pinggiran..
Kepada para Pemimpin di Ngawi utamanya, ayolah jangan sibuk mikirin Politik saja, jangan sibuk rebutan duwit proyek. Membuat proyek sana sini memang mudah, tapi mengesampingkan aset daerah tentu juga tidak benar. Ngawi termasuk kabupaten terboros anggaran khusus bayar gaji Pegawai negeri. Pemasukan asli daerah(PAD) tak banyak membantu, anggaran untuk pembangunan otomatis tergencet. Solusinya ya itu tadi, aset daerah, aset wisata dan budaya harus didukung pengembangannya..
Ada yang punya masukan? :)
_____
#ADV
Monggo yang pengen buka Usaha Bisnis Pulsa, modal minimal hanya 50ribu. Pasti Untung!
Registrasi GRATIS Langsung Klik DISINI
Supported by CV HAND CELL
Kata kunci: ngawi, ngawi ramah, wisata ngawi, explore ngawi, ngawi jawa timur, visit ngawi, kabupaten ngawi