Indonesia Tidak butuh perang melawan Tiongkok..

HARUSKAH INDONESIA MELAWAN CHINA
RI Tidak Perlu Perang Melawan Tiongkok. FOTO: Googlecom

#KopiPagi #NASIONAL

>> Hati-hati kalo ada yang memprovokasi agar Indonesia Perang Melawan China jangan digubris bro..!

Baca juga:
Tansah Memayu Hayuning Bawono..

> Bagong: Jauhi hutang.. Jauhi hutang..!

GANASNYA Utang Online 'FinTech'

Jangan pernah digubris! Kita berharap Indonesia mau transparan soal utangan duit ke China.

Berdasarkan data statistik utang luar negeri Indonesia (SULNI) yang dirilis Bank Indonesia (BI) periode Agustus 2019, posisi ULN menurut pemberi kredit yang berasal dari China sebesar US$ 16,99 miliar atau setara dengan Rp 239,55 triliun (kurs Rp 14.100).(Detikcom, 19/10/2019)

Sedangkan Investasi, Berdasarkan data Badan Koordinator dan Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi dari China di Indonesia pada periode Januari hingga September 2019 mencapai 3,313 miliar dollar AS atau Rp 46,382 triliun.

Jumlah proyek China di Indonesia pun mencapai 1.619 proyek. Nilai tersebut membuat China berada di posisi ketiga dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia.(Kompascom, 04/01/2020)

Disisi lain, Proyek OBOR China di 4 wilayah Indonesia meliputi Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali jumlahnya juga Fantastis.

"Itu yang menjadi gagasan kita pada saat kita merundingkan itu dan tercantum dalam MoU (Memorandum of Understanding) kita dengan Proyek OBOR China. Nilai dari investasi yang dihasilkan dari 4 wilayah itu sekitar 64 miliar dolar AS (setara Rp 890 triliun, kurs: Rp 13.908/dolar AS)," ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun.(Rmolid, 07/01/2020)

Lalu apa tanggapan Pemerintah?

"Sebenarnya enggak usah dibesar-besarin lah. Soal kehadiran kapal itu (di Natuna), sebenarnya kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)," ujar Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.(detikcom, 03/01/2020)

==
China sudah dengan baik hati Mengutangi Trilyunan ke Indonesia. Sekarang, mana mungkin Indonesia ditulung malah menthung? Wong ra genah kui jenenge.

Misal si A ngutang ke B. La masak A mau berani jotosi si B? Kan kriminal itu namanya.. Maka jangan terpancing provokasi murahan seperti ini.

Kita harus mikir, kepada orang yang menghutangi paling tidak bersikap agak baik, walau pura-pura. Jangan malah menthung broo.

Sikap baik itu misalnya gimana? Misalnya, Indonesia dengan mudah meloloskan Mega proyek kerjasama dengan Tiongkok seperti pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Terus proyek PLTU di Bali.

Contoh lainnya yah tahu sendiri kan, wilayah Natuna di Laut China Selatan sampai detik ini masih ada sengketa dengan China. Itu Natuna, daerah kaya masuk wilayah Indonesia mau di Klaim oleh China.

Ada apa dengan Natuna? Dikutip dari detikcom berikut inilah Harta Karun Wilayah Natuna:

1. Produksi minyak tiap blok di Natuna 25.447 barel/hari
2. Cadangan minyak diperkirakan mencapai 36 Juta Barel
3. Gas Bumi 489,21 MMSCFD
4. Cadangan Gas Bumi 46 TCF

===
Tinggal nunggu pak Jokowi, kalo beliau baik hati beres urusannya. Serahkan saja itu Natuna ke China, sebagai tebusan/ agunan Hutang RI ke China.

Sebab, denger-denger dari tetangga sebelah, namanya pakde Google. China memberi hutang ke Indonesia dengan jumlah besar itu karena mereka paham, Indonesia mampu bayar, tapi jangka panjang, multiyear. Seandainya tidak mampu bayar masih banyak jalan, cukup korbankan BUMN yang dijadikan Jaminan Utang.

Dan setrategi seperti ini sudah umum di IMF(Bank Dunia). Hutangi saja negara berkembang, kalo tidak bisa bayar tinggal ambil Pulaunya, ambil saja ladang minyaknya, BERESSS.

Ya kembali lagi ke Pak Presiden, mau baik hati atau mau menthung?

===
Kembali lagi ke rakyat Indonesia, jangan mudah terprovokasi. Seandainya China Ngotot juga gak akan menang. Wilayah laut yang dimasuki kapal ikan China secara Perjanjian International UNCLOS 1982, masuk wilayah Zona Ekonomi Exclusif Indonesia.

Secara Hukum Indonesia Menang. Gak perlu takut Natuna akan jatuh ke tangan China

Meskipun Kita juga punya sejarah Pahit tahun 2002, saat Pulau Ligitan dan Sipadan lepas dari RI. Kita gak akan menyalahkan mbah Megawati walau saat itu Beliau Presidennya. Karena gak baik menyalahkan Pemimpin walau sudah mantan. Sebab menurut mbah Google, sengketa Ligitan dan Sipadan antara RI vs Malaysia sudah muncul sejak tahun 1967. Dibawa ke Pengadilan Internasional(ICJ) di Belanda dan akhirnya Indonesia KALAH..

Kita juga pernah menjual murah aset BUMN, Indosat ke Singapura. Kita juga pernah menjual saaangat MURAH Gas Tangguh ke China. Sangat murah kalo dipikir, tapi saat itu menurut cak Google, mbah Megawati diwarisi hutang jumlahnya besar dari rezim terdahulu. Sehingga terpaksa untuk melunasi hutang, punya aset ya harus dijual.

Sama halnya dengan konflik Laut China Selatan ini. RI punya hutang Trilyunan ke China. Silahkan lihat data BPS berapa jumlahnya. Silahkan tanya ke Menteri Keuangan untuk apa saja itu hutang.

Kalo memang terpaksa Aset Negara dijual dan diserahkan ke China ya mau apalagi?

===
Yo mung pesene mbah Kyai, "Jangan pernah Ngutang!"

Orang yang berhutang sama saja Budak, yang harus menuruti kemauan Tuannya. Sehingga, kalo memang harus menyerahkan Aset Negara ke China. Pilihan selanjutnya adalah: JANGAN PERNAH NGUTANG LAGI!

Berdiri dengan kaki sendiri, sederhana, cukup dan legowo dengan apa yang dimiliki. Gak perlu gengsi jika cuma pake duit Utangan. Nah, terkait utang RI ke China lak coro Jowone bilang saja:

" He kamu Tiongkok! Jangan mentang-mentang sy punya hutang sama kamu. Terus kamu boleh seenaknya mengece sy.
Ingat, besok pagi sy Lunasi. Habis itu silahkan Minggat dari Indonesia! "

Tapi sy paham, Pemerintah gak Berani. Karena saat ini fokus Pemerintah adalah menarik investor ke Indonesia. Indonesia masih butuh banyak dana. Apalagi jika nantinya rencana Pemindahan Ibukota ke Kalimantan berjalan mulus.

===
Terakhir, Rakyat harus cerdas. Jangan cuma menyalahkan Pemimpinnya. Kalo pemimpinnya salah ya diingatkan, bisa lewat wakil rakyat, bisa juga melalui PERS/MEDIA. Kalo diingatkan gak mau yo kari Dongakno, lapo gelem jadi pemimpin kok gak mau diingatkan? Jangan cuma Diam, ee bareng ada kejadian baru koar-koar menyalahkan Pemimpinnya.

Yang jadi pemimpin juga begitu, harusnya seneng kalo dikritik rakyatnya. Seneng karena diingatkan bahwa kebijakan yang salah justru menyengsarakan rakyat.

Seperti halnya tarih Khalifah Umar bin Khattab nalikone diangkat jadi Pemimpin. " Tebas leherku! Jika aku tidak Amanah dalam memimpin."

===
Kalo ada yang bertanya: " Lho berarti sampean terima kalo wilayah Laut Natuna dicaplok China? "
sy pribadi juga MENOLAK. Tapi sebagai rakyat Biasa, bisa apa saya? Hehehe kita tahu selalu ada 1000 alasan untuk pembenaran setiap kebijakan Pemerintah.

Dan kalo ada yang bertanya lagi: "Berarti kalo kita ngutangi seseorang, kita boleh dong mengacak-acak rumahnya?"

Nah, silahkan tanyakan hal ini ke Pak Jokowi sebagai Kepala Negara Indonesia. Apa beliau rela dan ikhlas rumahnya diacak-acak? Beranikah Beliau berdiri dengan kaki sendiri kemudian nyeramahi Tiongkok: "Saya memang punya hutang, tapi anda jangan seenaknya sendiri!"

Toh kita semua tahu, Pak Jokowi Bukan tipe orang yang mudah marah. Cukup kalem dan selesaikan urusan dengan DAMAI..

Kalopun kali ini Pak Jokowi tampak Garang, akan kah Beliau Istiqomah?🤔
_____
#ADV
Monggo yang pengen buka Usaha Bisnis Pulsa, modal minimal hanya 50ribu. Pasti Untung!
Registrasi GRATIS Langsung Klik DISINI

Supported by  CV HAND CELL

Subscribe to receive free email updates: