Siapa bilang ini Pelanggaran?

POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA
Sejumlah siswa nekat duduk diatap angkot yang menjadi transportasi utama untuk pergi&pulang sekolah. TKP Jl. Bagelen, Cangkrep, Purworejo Jum'at(22/4/2016). FOTO: Yusuf Saputra/Info Cegatan Jogja/2016

#pendidikan #nasional #Indonesia #kopipagi

MEDAN-- Kamis (28/5/2015) sekitar pukul 06.30 pagi. Sebanyak 17 siswa yang akan berangkat sekolah ke Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, tewas setelah truk yang mereka tumpangi terbalik.

Baca juga:
> Penyebab banyaknya kasus Laka di jalur Ngawi

> Merantaulah Nak..

===
>> La terus opo hubungane karo judul diatas cak?

Hehehe gak ono bro. Gak ada sama sekali. Kecuali kebanyakan kita yang suka menghakimi hasil/ akibat tanpa melihat sebab/ prosesnya.

Sampean dan Polisi paling sama aja, kalo melihat ada anak sekolah naik angkot sampai duduk diatapnya pasti langsung ngomel: Ini pelanggaran lalu lintas!

Padahal menurut KPK, seseorang dikatakan melanggar hukum kalo ada NIAT. hehehe

Coba sampean tanya itu anak-anak sekolah yang nekat duduk diatas atap angkot untuk pergi ke sekolah. Adakah niatan didalam hati mereka untuk sengaja melanggar peraturan lalu lintas?

Sy kira lucu, karena jaman memang cepat berubah. Kalo sampean yang jawab pasti:  mending pilih naik taxi atau naik Mercy punya sendiri untuk ke sekolah. Iya to?

Akibat: anak sekolah naik diatap angkot
Sebab: ?

Baca juga:

Sebabnya masih ditanyakan. Ada ribuan  fakta yang mungkin sampean tidak mau tahu. Dan kemudian hanya menghakimi dengan dalil UU LLAJ.

Nah, diantara fakta itu. Sekarang ini kendaraan pribadi utamanya sepeda motor jumlahnya meningkat. Otomatis angkutan umum terdesak. Penumpang makin sedikit, angkot makin lama ngetem. Jumlah angkutan umum berkurang karena penghasilan pas-pasan alias ora cucuk.

Akibatnya, anak sekolah harus menunggu agak lama. Giliran dapet angkot sudah penuh. Terpaksa naik diatapnya. Kira-kira terpaksa atau memang hobinya naik di atap angkot mas? Kira-kira pilih selamat tapi telat sampai sekolah. Atau mengorbankan keselamatan demi cepat sampai di sekolah?

>> Okelah kalo cuma gandul angkot itu biasa. Laini malah diatas atap..

La maka dari itu, jangan kita salahkan anaknya. Sebab kita gak pernah tahu bagaimana keadaan ekonomi orang tua mereka. Kalo mampu ya mendingan beli motor sendiri walau belum layak punya SIM. Apa harus begitu?

Sy jadi ingat saat masih STM dulu. Mungkin sekarang masih sama. Andy's Kencono itu kalo pagi dari Terminal Gendingan pasti sudah penuh. Kress pedagang pulang dari pasar Walikukun dan anak sekolah. Akhirnya terpaksa gandul.

Ketimur sedikit Karangbanyu dan Sidolaju pasti gandul maneh. Kalo ini dibilang pelanggaran sudah berapa orang aja yang dihukum? Toh adem ayem. Walau sampek ada kejadian siswa asal Watualang yang gandul bus akhirnya jatuh. Niate ke sekolah malah masuk rumah sakit. Siapa yang disalahkan?

Polisi karena gak menegakkan hukum. Atau PO busnya yang membolehkan penumpang gandul. Atau Dishub yang tidak menindak tegas PO bus nya. Atau Pemkab yang cuek bebek tidak mau menyediakan sarana bus sekolah?

Hayow silahkan dijawab bro.

>>Lah mas, Gendingan-Ngawi kan bisa to naik bus AKAP?

Gak selalu bro. Ada kernet yang mau menaikan tapi ada juga yang melarang anak sekolah naik bus AKAP.

Gandul resiko jatuh dari bus. Kalo nunggu bus berikutnya pasti telat sampai di sekolah dimarahin gurunya, raportnya merah. Pilih mana jal? Hehehe

===
Itu kalau pagi, belum kalo pulang sekolah sore. Dari sekolah jam setengah 5 sore.

Naik andy's kencono pasti gandul lagi banyak yang tidak kebagian. Akhirnya jalan kaki sampai di terminal Lama. Lagi-lagi bus AKAP gak mau menaikan penumpang anak sekolah.

Yawis terpaksa naik truk. Truk tebu, truk ekspedisi sepeda motor itu jadi angkutan favorit anak STM. Cow cew sama aja, terpaksa naik truk.

Sama, sy pun dulu juga begitu. Dari terminal lama Ngawi sampai Sidowayah naik truk tebu. Dari Sidowayah sampai Sidolaju naik Dump Truk yang ada pasirnya itu. Gak peduli mau dilihat Polisi di Pos Monumen Suryo kek.. Hehe terpaksa je..

Mari ngunu Gendingan sampek Ngrambe nyegat mobil pikap pedagang pasar.. Sampai rumah pukul 20.00 malem, rasane jadi kangen masa-masa itu.. :D

===
Yang nekat gandul naik bus juga banyak. Bahkan ada yang naik diatap bus engkel jurusan Ngawi-Paron. Ada juga yang duduknya malah di bagasi bokong belakang Jaya Agung Ngawi-Ngrambe kae. Apa yang begini ini sengaja ada niatan? Lihat juga foto teranyar dibawah ini:


POTRET PENDIDIKAN INDONESIA
Siswa nekat gandul bus Engkel, TKP Jalan Raya Paron-Jogorogo, Selasa(3/5/2016) sore tadi. FOTO: Wulan ChayanxCellio/2016

Sama halnya dengan kasus di Tapanuli diatas. 17 siswa tewas usai truk yang mengangkut mereka ke sekolah mengalami kecelakaan. Apa tidak ada bus? Apa tidak ada angkutan umum?

Itulah realita di Indonesia.. Di pedalaman selalu di anaktirikan. Sementara itu sampean yang pernah ke Pasar Rebo Jakarta Timur pasti tahu.

Di bawah flyover Pasar Rebo kalo sore hari, bisa ndak sampean hitung berapa jumlah angkot yang ngetem? Wal walan bin ombyokan jumlahnya. Ada yang biru tua, biru muda ada yang merah semua ngetem rebutan penumpang. Bikin macet jalanan bikin sumpek pikiran.

Kira-kira ada yang salah gak coy?

Kira-kira cocok ndak kalo angkot-angkot ini diuncalno ke pedalaman? Disebar ke daerah-daerah yang minim angkutan umumnya. Sehingga tidak ada lagi siswa yg nekat naik angkot duduk diatapnya..

Apa bisa? Bisa to bro. Asal Pemerintah mau bekerjasama dengan Organda mudah kok hal seperti itu. Paling syaratnya cuma Subsidi. Seperti dibeberapa daerah malah ada yang menggratiskan angkot. Cukup disubsidi pemerintah demi program pendidikan yang lebih baik.

Sekali lagi jangan bilang ini pelanggaran lalu lintas jika anda hanya berdalil undang-undang..

.ITU


_____
#ADV
Monggo yang pengen buka Usaha Bisnis Pulsa, modal minimal hanya 50ribu. Pasti Untung!
Daftar: Nama#Kota#NoHP ke 0822-1095-0849
Syarat dan Ketentuan silahkan  Klik DISINI

Supported by  CV HAND CELL

Subscribe to receive free email updates: