Istri Dulu atau ?

Lebaran kali ini Jhonny kembali mudik ke kampung halamannya. Seperti biasa dia tak gentar meski dicap sebagai anak kampung, cah ndeso. Malah bangga karena meski menjadi penyumbang ekonomi ibukota, dia juga menjadi sedikit investor untuk kampungnya. Investor musiman maksudnya, kalau lebaran saja duit banyak ikut muter di kampung. Ya ke warung tetangga, ya ke ponakan saudara. 


Adat ndeso umumnya, begitu selesai sholat id, maka dilanjutkan silaturrahmi keliling ke tetangga 1 RT, kadang ya 2 RT dalam sehari. Tergantung mood lah ya.. Haik haik haikk..


Dan yang selalu tak ketinggalan, pertanyaan template(pertanyaan yang sering ditanyakan- red) hari raya. Kalau yang sudah berkeluarga pasti ditanya tanya. " Kapan nambah anak, kapan nambah istri lagi, le " 😅🫠🤣


Derita jomblo bisa dianggap flat, biasa, karena tiap tahun pertanyaannya sama. " Kapan nikah le ?"


Jawaban Jhonny tetap sama, " Seperti biasanya mbah.. belum nemu yang cocok "


Padahal jauh dalam hatinya, tidak sesederhana jawaban yang template begitu.


Karena Ilmu modern, ketika banyak anak muda gemar ngaji, gemar menuntut ilmu syariat walaupun sebatas mondok di Ponpes Al Youtube-iyah. Lalu melahirkan banyak kebijaksanaan.


Misalnya, ketika seorang jomblo ditanya tentang nikah. Lalu jawaban yang muncul akan sangat beragam tentang alasan yang mendasari nya. Bukan lagi perihal syahwat sesaat.


Hal yang sama juga dialami Jhonny. Suatu sore, diteras rumahnya yang teduh, Bapaknya kembali bertanya, " Le.. kamu kapan nikah, usiamu sudah tidak muda lagi.. "


Jhonny: "Sabar pak, belum nemu yang sesuai.."

Bapak: "Tenane... itu bukan jawaban le.."

Jhonny: "Lha bapak maunya jawaban yang gimana pak.."

Bapak: "Jawaban yang mendalam terstruktur sistematis dan tidak asal-asalan le.. "


Jhonny: " Begini pak.. memang betul belum nemu yang sesuai Pak.. "


Syariat agama, menerangkan, kalo sudah nikah maka yang pertama harus diurus adalah keluarga pak. Yakni istri dan anak harus dicukupi dulu


Lalu kemudian baru orang tua, inipun sebatas bakti pak. Tetap yang diutamakan nafkah adalah istri dan anak. 


Apa bapak sebagai orang tua akan ikhlas kalo anaknya sendiri lebih mengutamakan istri dan anaknya, lebih mengutamakan menantu dan cucunya ?


Jawaban yang sama halnya dengan : 'saya belum nikah karena belum bisa berbakti pada kedua orang tua ' inipun banyak di kritik pak


Kata mereka: 'Apa kalo sudah menikah terus tidak bisa berbakti pada orang tua ?'


Padahal ilmu syariat, lagi-lagi hasil ngaji, mewajibkan anak laki-laki harus mengutamakan istri dan anaknya duluan barulah kemudian bisa berbakti pada orang tua


Padahal di usia sekarang saja pak, kula juga belum bisa berbakti pada panjenengan dan ibuk


Lalu dosa apa yang saya tanggung kalau sampai harus mengutamakan istri dan anak. Atau dosa apa yang saya tanggung kalau sampai melalaikan kewajiban nafkah ke anak istri ?


Saya kenal banyak cewek pak, dan rerata tidak mau satu atap dengan mertua. Ya karena hal diatas. Tidak mau ada Conflict of interest. Tidak mau ada konflik kepentingan antara mertua dan menantu, hanya karena pengamalan hasil ngaji.


Ada Pak Ustad yang menambahkan: ' Ya utamakan istri dan anakmu, lalu penuhi juga kebutuhan orang tuamu sebagai bentuk bakti '


Yang begini di kritik sama orang Liberal : 'Dasar nasib generasi sandwich, yang harus menafkahi anak istri dan menafkahi orang tuanya '


Tapi banyak orang tua yang tetap memaksakan anaknya supaya cepat nikah, pengen segera gendong cucu, nimang cucu. Karena mereka sudah ada dana pensiun. Sudah punya privilage ekonomi sejak kecilnya. Aman secara ekonomi.


Lalu bagaimana dengan orang tua yang semasa kecil sampai sepuhnya bekerja keras demi anak. Membesarkan, menyekolahkan dengan banyak biaya dan air mata. Apa beliau-beliau tidak berhak atas bakti anaknya. Apa tidak berhak memperoleh sedikit imbal balik atas ikhtiarnya dalam membesarkan si anak ? 


Saya belum nikah karena selalu memikirkan ini pak, saya tidak mau ada konflik menantu dan mertua. Tapi saya juga tidak mau hilang kesempatan bakti pada panjenengan berdua. 


Bapak: Oo ngono to le.. Sekarang Bapak ikut paham.. Wis pokok e saiki manut awakmu. Sing penting tetep Positif ora kriminal yoh.. 


Jhonny: " Nun injih.. Sendika dawuh bapak.. " 😃😃😃😄😊

Subscribe to receive free email updates: